Mengenai Saya

Foto saya
saya adalah saya, bukan anda atau dia.

Sabtu, 30 Oktober 2010

bagaimana anda mengartikan kata "mengasuh"?

bagaimana anda mengartikan kata"mengasuh"? jika di lihat di kamus besar bahasa indonesia, mengasuh adalah mengarahkan seseorang menjadi baik dan sesuai dengan aturan yang ada di begara maupun agama.
lalu bagaimana dengan metode mengasuh itu sendiri? selama ini, kita mengartikan kata mengasuh adalah mengarahkan menjadi lebih baik dengancara apapun. bahkan banyak di di bagian elemen masyarakat dan lembaga-lembaga pendidikan yang mengartikan kata mengasuh dengan metode yang kurang pas. contoh, seperti membesar-besarkan masalah yang sekiranya tidak begitu mendasar, memarahi anak-anak yang berbuat nakal secara berlebihan dan paling buruk dan sering terjadi di golongan tua adalah dimana ketika seseorang melakukan perbuatan buruk, maka selamanya dia akan di katakan buruk meskipun dia sudah berubah.
cara mengartikan kata mengasuh demikian itu lah yang harus di ubah. caranya??
metode mangasuh seseorang di jaman sekarang dan jaman dulu sangatlah berbeda. manusia yang hidup di jaman dulu harus dan wajib menyesuaikan diri dengan jamannya. suatu keadaan di katakan usang, buruk dan tumpang, jika tidak dapat sesuai dengan jamannya.
sama halnya denga mengasuh seseorang.
orang yang bijak dan peduli dengan ketertiban suatu lingkungan, akan mengarahkan suatu tempat itu menuju yang lebih baik dengan tindakan yang bijak pula. metode yang di ambil juga harus sesuai dengan apa yang di tanganganinya. jika mengatasi seseorang yang mudah di omongi, mudah di ajak bertukar pikiran, mungkin akan mudah bagi seseorang untuk mengasuhnya tanpa peluh dan pengorbana yang begitu besar. tapi lain lagi jika seorang pengasuh menemui anak asuh/seseorang yang di asuhnya adalah anak yang keras, bandel, nakal dan tidak mau berubah. maka kita harus memiliki tenaga ekstra untuk mengasuhnya.
namun, tenaga ekstra yang di kasud disini bukanlah tenaga okol yang hanya bisa meperpara keadaan. namun, tenaga ekstra yang di maksud adalah berupa pengorbanan dan siap menjadi tumpuan bagi si anak yang di asuh.
mungkin metode yang di tawarkan disini bukanlah metode yang mudah di jalani. karena sama dengan yang di utarakan di atas, bahwa seorang pengasuh harus mengasuh seseorang dengan penuh pengorbanan.
seorang pengasuh harus mengasuh seseorang dengan hati. bertindak dengan hati. harus mengetahui faktor X mengapa seseorang bisa menjadi tidak beres. dan harus memperlakukan orang yang di asuh seperti diri kita sendiri. memberinya kasih sayang, melindunginya, tidak memarahi seseorang yang di asuhnya itu saja, namun juga di tunjukkan jalannya yang salah itu dengan bijak.
dan kunci dari mengasuh adalah sabar dan sayang. sabar dalam menghadapi perlawanan dan memberikan kasih sayang tanpa batas pada seseorang yang di asuh. mungkin ini butuh waktu lama karena seseorang yang kita asuh harus mengerti perlahan-lahan tentang dirinya dan maksud baik kita. dan jangan-sekali-kali memberikan tekanan pada mereka. masih ingat mahatma gandhi yang mempersatukan India tanpa kekerasan bukan?
pendapat ini di dasari dari kegigihan mahatma gandhi dalam mendamaikan rakyatnya. dan semoga bisa menambah pengetahuan bagi yang tidak tahu, dan menjadi peringatan bagi yang mengasuh tapi dengan cara yang tidak pas pada jamannya.

Sabtu, 23 Oktober 2010

tidak akan ada yang bisa

meskipun kau menggempur aku dengan batu pualam,
palu godam dan serpihan kaca
aku akan tetap berdiri tegak
menatap matamu yang besar namun telah menciut karena kepicikanmu
meskipun kau berusaha memecahkan ikatan darah ini
dengan kecerdasan dan keuletanmu dalam bersilat lidah
kami tetap tak pernah terkalahkan
kau hanya debu di antara pasir
yang tak pernah masuk dalam perhitungan apapun

Selasa, 12 Oktober 2010

ternyata begitu banyak koruptor dimana-mana

mungkin Indonesia bisa menjadi negara yang adi kuasa minimal menjadi macan asia. begitu banyak sumber daya alam yang mahal yang jarang di dapatkan di negara lain. begitu banyak manusia yang pergi keluar negeri untuk mendapatkan beasiswa karena kecerdasannya. dan masih banyak lagi keahlian Indonesia yang tidak bisa di sebutkian satu persatu. namun, mengapa indonesia belum mencapai macan asia? bahkan untuk mempertahankan kebudyaan sendiri saja masih belum maksimal? apakah faktor yang mendasari datangnya keganjilan ini???

jawaban dari pertanyaan diatas sebenarnya sudah di ketahui oleh sebagian besar rakyat indonesia. bahkan kebanyakan manusia di Indonesia faham akan keburukan tersebut. namun, masyarakat indonesia masih enggan untuk meninggalkan keburukan yang kini mendarah daging dan di jadikan kebudayaan yang menggerogoti bangsa. apakah keburukan tersebut???

kita tidak perlu munafik dengan apa yang sudah menimpa negara kita yang memprihatinkan ini. bahwa budaya korupsi sudah merajalela dan menduduki kekuasaan paling atas di penjuru negeri. dari penjual asongan sampai pejabat tinggi. sampai-sampai generasi penerus bangsa yang seharusnya menjadi tonggak pembangunan ikut menjadi pelaku utama dalam amsalah ini.

begitu banyak siswa atau siswi yang kini duduk rapi di sekolah, yang bersembunyi di balik kursi sekolah dan buku-buku tebal yang tidak berjumah sedikit. ternyata hanya seorang kuruptor. saya tidak mengatakan semua. tapi mayoritas siswa atau siswi telah belajar menjadi koruptor dengan cara mencontek, membuka buku saat ulangan sampai-sampai menggunakan sistem yang luar biasa canggih agar aksinya itu tidak di ketahui guru maupun teman-temannya.

aksi pembodohan ini sangat sering terjadi di sekolah-sekolah. di lihat dari filosofinya, ini adalah yang sangat memprihatinkan. jika yang kecil saja bisa berbuat seperfect ini, bagaimana jika dia DUDUK DI KURSI PEMERINTAHAN??????

ada sebuah cerita di sebuah sekolah tentang bagaimana seorang koruptor berjalan dan tidak di ketahui aksinya sampai dia menjadi terkenal dan membuat semua orang kagum. kebetulan, saya mengikuti perkembangannya karena kebetulan saya adalah temannya.

dia adalah anak yang cerdas, cantik, dan pandai. semula saya mengira dia adalah sosok yang disiplin dan tidak pernah melakukan aksi pembodohan. sejak saya menjadi temannya, saya sangat kagum dengan kepribadiannya yang selalu nampak jujur.

suatu ketika, saya duduk di belakang karena ada masaiah dengan beberapa teman yang duduk di depan. saat ulangan, saya melihat banyak sekali siswa/i yang membuka buku dan berbisik-bisik. saat itu mata saya menangkap bayangannya yang sedang membuka buku dengan santainya. seketika itu saya kaget. saya tidak menyangka begitu pendeknya pikirannya untuk melakukan hal itu.

hari berikutnya saya menyindir dia kalau ternyata banyak yang berbuat curang dan seharusnya ulangan kemarin harus di ulang kembali. bukannya marah atau apa, dia malah berusaha membenarkan ucapan dan perbuatannya dengan logikanya dan pengetahuannya yang lumayan bagus.

berarti, berapa lama dia menjadi koruptor?????

dari cerita ini bisa di simpulkan beberapa hal.

jangan tertipu dengan apa yang di lihat saja. karena sebenarnya siapapun bisa menjadi koruptor. sebagai guru, seharunya lebih selektive menilai murid. jangan tertipu dari penampilan depan yang nampaknya menurut saja. tapi di belakang menjelma menjadi serigala yang siap mengkhianati anda kapan saja.

sebagai murid, jangan sekali-kali ikut budaya seperti itu. karena budaya yang di pupuk sejak dini, akan mendarah daging dan merusak pribadi bangsa yang luhur.

janganlah sekali-kali membodohi diri sendiri karena aksi pembodohan lebih bodoh dari kebodohan itu sendiri.

Love is...
© membuka dunia! - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace