Mengenai Saya

Foto saya
saya adalah saya, bukan anda atau dia.

Selasa, 12 Oktober 2010

ternyata begitu banyak koruptor dimana-mana

mungkin Indonesia bisa menjadi negara yang adi kuasa minimal menjadi macan asia. begitu banyak sumber daya alam yang mahal yang jarang di dapatkan di negara lain. begitu banyak manusia yang pergi keluar negeri untuk mendapatkan beasiswa karena kecerdasannya. dan masih banyak lagi keahlian Indonesia yang tidak bisa di sebutkian satu persatu. namun, mengapa indonesia belum mencapai macan asia? bahkan untuk mempertahankan kebudyaan sendiri saja masih belum maksimal? apakah faktor yang mendasari datangnya keganjilan ini???

jawaban dari pertanyaan diatas sebenarnya sudah di ketahui oleh sebagian besar rakyat indonesia. bahkan kebanyakan manusia di Indonesia faham akan keburukan tersebut. namun, masyarakat indonesia masih enggan untuk meninggalkan keburukan yang kini mendarah daging dan di jadikan kebudayaan yang menggerogoti bangsa. apakah keburukan tersebut???

kita tidak perlu munafik dengan apa yang sudah menimpa negara kita yang memprihatinkan ini. bahwa budaya korupsi sudah merajalela dan menduduki kekuasaan paling atas di penjuru negeri. dari penjual asongan sampai pejabat tinggi. sampai-sampai generasi penerus bangsa yang seharusnya menjadi tonggak pembangunan ikut menjadi pelaku utama dalam amsalah ini.

begitu banyak siswa atau siswi yang kini duduk rapi di sekolah, yang bersembunyi di balik kursi sekolah dan buku-buku tebal yang tidak berjumah sedikit. ternyata hanya seorang kuruptor. saya tidak mengatakan semua. tapi mayoritas siswa atau siswi telah belajar menjadi koruptor dengan cara mencontek, membuka buku saat ulangan sampai-sampai menggunakan sistem yang luar biasa canggih agar aksinya itu tidak di ketahui guru maupun teman-temannya.

aksi pembodohan ini sangat sering terjadi di sekolah-sekolah. di lihat dari filosofinya, ini adalah yang sangat memprihatinkan. jika yang kecil saja bisa berbuat seperfect ini, bagaimana jika dia DUDUK DI KURSI PEMERINTAHAN??????

ada sebuah cerita di sebuah sekolah tentang bagaimana seorang koruptor berjalan dan tidak di ketahui aksinya sampai dia menjadi terkenal dan membuat semua orang kagum. kebetulan, saya mengikuti perkembangannya karena kebetulan saya adalah temannya.

dia adalah anak yang cerdas, cantik, dan pandai. semula saya mengira dia adalah sosok yang disiplin dan tidak pernah melakukan aksi pembodohan. sejak saya menjadi temannya, saya sangat kagum dengan kepribadiannya yang selalu nampak jujur.

suatu ketika, saya duduk di belakang karena ada masaiah dengan beberapa teman yang duduk di depan. saat ulangan, saya melihat banyak sekali siswa/i yang membuka buku dan berbisik-bisik. saat itu mata saya menangkap bayangannya yang sedang membuka buku dengan santainya. seketika itu saya kaget. saya tidak menyangka begitu pendeknya pikirannya untuk melakukan hal itu.

hari berikutnya saya menyindir dia kalau ternyata banyak yang berbuat curang dan seharusnya ulangan kemarin harus di ulang kembali. bukannya marah atau apa, dia malah berusaha membenarkan ucapan dan perbuatannya dengan logikanya dan pengetahuannya yang lumayan bagus.

berarti, berapa lama dia menjadi koruptor?????

dari cerita ini bisa di simpulkan beberapa hal.

jangan tertipu dengan apa yang di lihat saja. karena sebenarnya siapapun bisa menjadi koruptor. sebagai guru, seharunya lebih selektive menilai murid. jangan tertipu dari penampilan depan yang nampaknya menurut saja. tapi di belakang menjelma menjadi serigala yang siap mengkhianati anda kapan saja.

sebagai murid, jangan sekali-kali ikut budaya seperti itu. karena budaya yang di pupuk sejak dini, akan mendarah daging dan merusak pribadi bangsa yang luhur.

janganlah sekali-kali membodohi diri sendiri karena aksi pembodohan lebih bodoh dari kebodohan itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Love is...
© membuka dunia! - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace