Mengenai Saya

Foto saya
saya adalah saya, bukan anda atau dia.

Selasa, 27 Desember 2011

sepi ini

sepi ini berkecamuk dalam hati
mendarah daging..
menusuk jantung..
perihnya...

sepi ini mengorek-orek perasaanku
mengaduk-aduk isinya
hingga keluar tak karuan
dan aku meraung namun tiada yang dengar

sepi ini mengajarkanku
bukan!!!
dia memaksaku tuk mengerti
tentang sakit yang tak mau berhenti

sepi ini berteriak tepat di telingaku
membuatku diam dan tegang
untuk sekedar menyuarakan
hati ini terasa dikecewakan

sepi ini membusuk dalam sukma
merajalela bagai petaka
menghancurkanku seketika
oh sakitnya....

Sabtu, 24 Desember 2011

malam ini

malam ini sepi banget rek...
si di pulang dari tadi gak bales sms ku. lagian juga, bonusan sms ku habis.
hemmm.... nekanya ngapain ya?? masak aku harus belajar lagi???? bosen tauuuuuu
gak tahu lah... yang jelas liat status FB nya orang-orang jadi makin gerah.
semua pada bahas tentang cinta, patah hati, nyebelin banget gitu...
gak bisa biasa ya kalo lagi jatuh cinta ma sakit hati????
hemm... untungnya ya, aku menyerahkan perasaanku ini ke Allah sepenuh hati. jadi aku gak takut kehilangan dia. kalo dibilang cinta sih mungkin gak ya? karena aku ngebet banget pengen cepet-cepet ngelupain dia. tentunya bukan dengan menghilang dan menghindari dia. tapi dengan bersikap biasa dan seolah gak terlalu peduli ma dia.
aku masih trauma rek... sakit hati yang mendalam kemarin belom sepenuhnya terobati. masak sekarang aku mau maen api lagi??? gak lucu banget kan??? makanya aku gak mau terlalu mikirin dia lagi.....
okelah okelah.....
untuk masalah cinta,...... gak dulu deh!

Kamis, 15 Desember 2011

ku kira

traumatis yang mendalam tahun lalu masih melekat kuat dalam hatiku. aku berharap dan berdoa pada tuhan agar tak ada cinta dalam hatiku lagi. sudah cukup dua kisah pengkhianatan itu menodai pandangaku terhadap lelaki. aku ingin bersikap biasa saja pada mereka.
namun ternyata Tuhan berkata lain. ternyata aku harus jatuh hati pada satu orang lagi. aku tak tahu dia suka padaku atau tidak. yang jelas, aku tak bisa memastikan dan aku belum butuh kepastian itu. seharusnya aku senang bisa mencintai lagi. seharusnya aku bahagia karena trauma itu telah pergi.
tapi ternyata trauma itu masih melekat kuat di hatiku. tak jarang aku menangis dan takut kalau dia akan menyakitiku dan membuatku hancur seperti dua orang yang ku cintai dulu.
aku tak tahu harus bagaimana, aku hanya bisa berharap trauma itu cepat selesai. dan aku jalani kehidupanku seperti biasa tanpa adanya rasa takut.

Love is...
© membuka dunia! - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace