sepucuk surat untukmu

dear seniorku....
terima kasih selama ini kamu cukup membuatku gonjang-ganjing. jujur, aku sekarang menyesal sekaligus kecewa telah mengenalmu terlebih sempat menaruh hati padamu. oh bukan! bukan menaruh hati. tapi aku bagai tersesat di hatimu untuk beberapa saat. aku termakan seluruh keluguanmu, termakan gosip bahwa kau lelaki paling baik sedunia. ya, kamu baik, baik sekali. hingga kebaikanmu itu menjerumuskanku dalam gelimang kekecewaan dan kebencian yang mendalam terhadap kaummu. aku tak main-main.sekali lagi aku jelaskan padamu dan mungkin pada semua orang yang mencintaimu dan perlahan-laha menggosipkan aku di belakang. aku tidak pernah memulai hubungan kita berdua. aku tak pernah mengenalmu, tak pernah tau darimana kamu berasal bahkan ketika kamu berbicara padaku untuk pertama kalinya aku tak tahu namamu. oke, mungkin aku memang selalu mengawali percakapan kita. tapi kamu yang memulainya, aku hanya korban dari proses yang tak jelas ini. dan kamu tahu, rasanya termata sakit setelah aku terlulai dan kini terlukai lagi.
aku pernah berjanji pada hatiku sendiri, setelah luka ketiga aku tak akan pernah mau mencintai lagi. tidak akan! aku tidak peduli. sama sekali tidak peduli. aku memang diciptakan untuk sendiri daripada aku tersakiti.
aku memang super woman yang tak akan pernah mengalah dengan kaummu. aku memang ditakdirkan untuk memiliki mahkota mutlak. jadi, jangan salahkan aku kalau aku mulai sekarang tidak akan pernah mengurusi dirimu lagi. sudah cukup hatiku merasa tersakiti. sudah cukup! toh aku punya segala-galanya dan bisa melakukan apapun untuk diriku sendiri.
mulai sekarang, tidak akan ada aku yang mencintaimu atau kaummu. tidak akan pernah ada....