Mengenai Saya

Foto saya
saya adalah saya, bukan anda atau dia.

Minggu, 30 Juni 2013

you know me and go away!

aku sadar... waktu tidak akan pernah kembali dan berputar.
masalalu pun tak akan pernah bisa terulang. semua berjalan begitu saja.
yang datang pasti kelak akan pergi, tapi yang pergi tak akan pernah kembali.

aku belajar banyak hal tentang waktu hari ini. dari novel yang ku baca, dari film yang ku tonton sampai dari puisi yang kupelajari. semua tentang waktu, yang berjalan dari detik ke menit, menit ke jam, jam ke hari dan seterusnya. tanpa mau berhenti dengan alasan apapun.
sama denganmu, sama dengannya dan sama dengan mereka. mungkin tidak jodoh. aku sering melihat dan mendengar cerita, kisah cinta, sebuah kesetiaan yang terjalin cukup lama tapi kandas di tengah jalan sebelum benar-benar terikat. empat tahun, tujuh tahun, delapan tahun, bahkan dua belas tahun menjalin cinta. bukan jaminan dia adalah jodoh kita, bukan jaminan kalau kita adalah bagian terpenting dari hidupnya. tapi justru yang bertemu karena persamaan nasib, keterbatasan waktu, perjodohan yang dibilang seperti membeli kucing dalam karung, adalah hubungan awet yang terpatri dalam ikatan resmi. pernikahan! dan saling berbagi dan mengerti, hingga waktu, ahhh lagi-lagi waktu, memisahkan mereka. dan sungguh itu karunia Tuhan.

dalam hidup, akan banyak yang datang. berusaha mengenalmu. hanya mengenalmu lalu meninggalkanmu dengan alasan yang klise. sebagian dari mereka menyalahkan sifatmu yang mungkin galak, cuek, manja, perfectionis, posesif, agresif. ada benarnya, bisa untuk bahan instrospeksi diri akhir tahun. hehe. tapi menurutku yang paling menjengkelkan adalah disaat mereka membuat alasan, "kau tidak cocok untuknya karena terlalu sempurna" atau "kau tidak bisa move on dari masalalu" aku sering menjuluki lelaki atau wanita seperti itu "pemalas". karena mereka tidak mau memperjuangakan cinta yang tersemat di hati. mereka tak mau mengambil resiko untuk mendapat kebahagiaan yang sesuangguhnya. mereka malas, hanya ingin jalan yang mulus-mulus saja. itu soal pasangan. soal pekerjaan juga demikian. bagaimana bisa seorang bisa sukses dengan hanya melihat hal yang prestisius dari banyak orang tanpa mau usaha? sama dengan mereka yang tidak mau memperjuangkan pasangan dan cintanya. para pemalas dalam pekerjaan juga selalu menyalahkan apapun, terutama waktu. begitu pun bagi mereka yang mencari ilmu. sama. padahal, waktu tak akan pernah bisa kembali. tak akan bisa terulang. yang ada terus maju.

sekali lagi aku bicara tentang waktu. jika kamu bagian dari "you know me and go away" hentikan!!! bergeraklah, perjuangkan apa yang  memang seharusnya kau perjuangkan. jangan hanya basah setengah dan kau pulang menggigil. tapi basah sekalian tapi kau dapat kelegaan meskipun pulang menggigil. setidaknya, ada kelegaan atas kesuksesan meraih sesuatu, toh dua-duanya juga sama menggigilnya.

:) semoga bermanfaat.

Kamis, 06 Desember 2012

tiap orang berbeda

manusia satu dengam manusia yang lain memiliki spesifikasi yang berbeda. meskipun mereka terlahir kembar, namun sejatinya mereka memiliki perbedaan yang cukup signifikan. salah satu perbedaan manusia adalah kelemahan. kelemahan satu orang dengan orang yang lain tentu berbeda. dan disini kelemahanku sungguh unik. kelamahan paling utama yang tak bisa ku tahan adalah bila aku patah hati. bila hatiku tergores bahkan jika sampai terluka hingga terasa sakit. apalagi jika aku sudah menangis tiap hari, selalu terbangun jika ada bayangannya dalam tidurku dan akhirnya yang paling akut aku akan melakukan beberapa pelanggaran-pelanggaran kecil. dan itulah yang kini terjadi..... banyak hal yang sudah ku lakukan, banyak yang sudah ku perbuat untuk melegakan hatiku. dan jujur saja kini aku berada pada puncak kebingungan. untuk itu, aku perlu sendiri, perlu pergi dari muka bumi ini sebelum aku bisa kembali lagi....

Sabtu, 08 September 2012

gak ada hubungan, gak boleh cemburu!!!

cinta...
hmmmm selalu saja kata itu yang membuatku galau dan ingin menghabiskan sekotak kopi hhingga becangkir-cangkir. atau melahap beberapa buku filsafat yang susah agar aku bisa melupakannya. tapi makin banyak kopi yang ku minum dan berlembar-lembar buku filsafat yang kubaca, makin membuatku ingin memenggal kepalaku sendiri. atau menyiram hatiku dengan air keras agar tiada lagi bisa merasa bagaimana jatuh cinta atau merasa cemburu..... benar juga kalimat temanku seharian ini. sebenarnya dia tak bermaksud menyakiti, aku tahu. bahkan dengan kalimatnya itu dia amat sangat peduli padaku. tapi mau bagaimana lagi, perempuan jika cemburu memang kadang lupa daratan. inginnya marah dan menyerang. aku memang tak ada hubungan dengan dia, makanya tak perlulah aku cemburu ketika dia dekat dengan orang lain. benar.. itu benar sekali. yang boleh cemburu hanya istri pada suaminya, anak terhadap orang tuanya, dan minimal pacar pada pacaranya. bukan seperti aku yang tak ada hubungan apa-apa. bukan begitu??? baiklah... aku minta maaf atas semua sikap cemburuku yang membabi-buta. hahahaha aku merasa lucu saja. tak ada yang mau mendukung perasaanku. tak ada yang mau peduli betapa aku ingin berteriak, bercerita, bersandar sejenak saja sebelum aku benar-benar yakin aku bisa berjalan sendiri dengan dua kakiku. tapi ya sudahlah...... memang takdirnya aku hiduo sendiri. mungkin Tuhan ingin aku menjadi pelindung, bukan yang dilindungi. mungkin Tuhan ingin aku menjadi manusia tunggal yang akan menikmati jerih payahku sendiri. punya rumah sendiri, mobil sendiri dan semuanya sendiri. yahhh... may be!!! semoga suatu saat nanti..... aku bisa menerima nasib ini. aamiiin.....

Senin, 27 Agustus 2012

Alasan untukmu.......

empat tahun bukan waktu yang singkat untuk sekedar melupakan dan menahan.... 4 tahun bukan waktu yang spontan sehingga tak memberikan bekas apa-apa. empat tahun, cukup menyiksa bila terus saja tak bisa tidur dengan nyenyak. hidup bagai diburu.. dikejar-kejar.... disalahkan.... dan mungkin diabaikan..... ketulusan yang ku beri hanyalah angin lalu baginya cinta yang kuyakini, hanyalah sebagian saksi bisu atas cucuran air mata yang tak pernah berhenti ketika mengingatnya. aku hanya tidak mengangis saat mau tidur dan bangun tidur, tiap malam seperti 4 tahun itu. aku hanya tidak ingin merasa sesak napas saat mendengar lagu "mengenangmu" by kerispatih atau menangis saat ada lagu lain yang mungkin bisa saja seperti 4 tahun itu. aku tidak ingin merasa begitu tersiksa dan lebih baik mati daripada hidup, ketika aku mencium parfum casablanca hitam. atau parfum lain yang membuatku akan menjadi mayat hidup seperti 4 tahun itu. aku takut... aku takut ketika aku mencintaimu, memilihmu, menyayangimu sepenuh hati, percaya padamu, dan ternyata aku salah... aku tidak mau seperti 4 tahun itu lagi. aku tidak mau.... untuk itulah aku menjauhimu, bersikap seolah aku tak butuh padamu, tak pernah membals smsmu, atau membalasnya dengan singkat, atau berkata pada teman-temanmu kalao aku tak cinta kau lagi. atau aku berubah.... penampilanku... perkataanku... semangatku...... aku minta maaf kalau itu membuatmu bingung... aku sungguh mintaa maaf kalau itu membuatmu sakit... tapi lebih baik, kamu jauhi aku kalau kamu tidak bisa menyembuhkan luka ini. tapi sungguh tak adil. tak adil jika tiba-tiba aku menyuruhmu menyembuhkan lukaku. kau bukan dokter. dan bukan kamu yang menyakitiku, untuk apa aku menyuruhmu untuk menyembuhkannya??? sungguh tak adil jadi lebih baik memang begini.... lebih baik kamu salah paham dan jauhi aku. daripada kamu yang jadi korban. aku tidak ingin menyakitimu lebih dalam.... aku tidak ingin membuatmu memikirkanku..... sama sekali tidak ingin. benar-benar tidak ingin....... kamu bisa mencari gadis yang 1000 kali lipat lebih dari aku. bukan pesakitan seperti ini. my lovely senior....... abaikan aku. meskipun jauh di lubuk hatiku aku sangat menyayangimu, mencintaimu dan 100% berusaha percaya padamu tapi apa daya??? luka itu masih membayangiku... masih membuatku berpikir bahwa cinta itu hanya omong kosong semata. maafkan aku biarkan aku membunuh hati ini saja, biarkan. hiduplah bahagia dengan gadis lain. :)

Rabu, 18 Juli 2012

Dan....

Dan dinding kalbuku berdentum saat malam beradu dengan dingin menjadi satu, melebur pada titik singgasana yang merajai akal pikiranku yang terpatri pada satu nama yang tak pernah mau pergi, meski sejenak saja Dan jantungku berdetak tak normal saat mentari tak mau membuka matanya menjadikan hari-hariku semakin kelabu tanpa bisa kugambarkan, bagaimana rasanya??? Dan aku mulai terpekur ada banyak jalan tuk bisa mendengarmu, menggapaimu tapi aku tak ingin menambah luka yang berulang kali tersayat ini memanggilmu, mencegahmu, memandangmu tak ubahnya bencana yang membuatku kencanduan terkapar bila sedetik saja engkau tak ada biarlah.... biarlah.... rindu ini biarlah terpasung aku kan kuat menahannya agak tak membludak biarlah... biarlah.... suatu saat nanti akan ada jawabnya antara kisah kita hanya Tuhan yang tahu

Kamis, 28 Juni 2012

hatiku dan mahakarya Tuhan

cukup lama aku merenung.. mencari hatiku yang hilang lelah rasanya mencari.... bertanya...... tapi tak ada hasilnya nyaris aku terduduk, menyerah peluh di sekujur tubuh cukup membuatku letih bisakah aku istirahat sejenak? tapi bagaimana dengan hatiku yang pergi entah kemana? di tengah keputusasaan yang nyaris membunuhku sosok orang asing menghampiriku, meyakinkanku bahwa hatiku bisa ditemukan olehnya tapi..... aku tak percaya senyum sempat tersemat untuknya namun bukan dia yang membuat hatiku kembali lagi dan lagi aku mencari sekali lagi putus asaku merajalela biarlah... hilanglah..... tak berhati tak jadi masalah namun Tuhan menunjukkanku bukan siapa-siapa yang dapat mengembalikannya hatiku sedang bersembunyi pada satu harta paling kujaga hatiku yang rupanya lelah... kini sedang bersandar pada tembok kokoh yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya. ku lupakan bagai buih di lautan. kejamnya aku..... hatiku, sedang beristirahat sejenak dari kekecewaan dan sakitnya yang berkepanjangan... dia aman dan damai dalam megahnya cinta kasih sayang tulus yang nyaris terlupakan bodohnya aku…… seharusnya mudah bagiku menemukannya yang kini membawaku berdamai dalam persembunyiannya.. dalam istana cinta mahakarya Tuhan.. keluargaku……… oleh Anisatul Istiqomah Fadhilah

Rabu, 27 Juni 2012

“KONDOMISASI” KEBIJAKAN MENTERI KESEHATAN DALAM KACA MATA HUKUM

Menteri kesehatan, Dr. Nafsiah Mboi telah menggemparkan negeri ini. Beberapa hari yang lalu beliau memaparkan usulan barunya berupa sosialisasi pembagian kondom secara gratis pada pelaku seks beresiko yang kerap disebut dengan istilah kondomisasi. Menurut beliau, kondomisasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi tingkat praktik aborsi, penyakit seks menular dan kasus kehamilan yang tidak direncanakan di kalangan remaja. Kondomisasi yang dicanangkan beliau ini juga dianggap efektif dalam mengurangi angka penderita HIV/AIDS yang merebak di Indonesia. Di negeri ini, penderita HIV/AIDS mengalami lonjakan angka yang luar biasa dari tahun 1987 sampai maret 2012. Jakarta terbilang kota yang memiliki kasus terbanyak mengenai HIV yang mencapai 20.016 kasus dan AIDS sebanyak 5.118 kasus. Di jawa timur tercatat 4.663 kasus AIDS dan papua sebesar 4.469 kasus serupa. Kumulasi dari penderita di Indonesia adalah 82.870 kasus untuk HIV dan 30.430(1) kasus untuk AIDS. Semakin tahun nampaknya kasus HIV/AIDS ini makin meresahkan masyarakat dan elemen-elemen yang peka terhadap kesehatan. Penularan virus HIV tersebut banyak melalui hubungan seks bebas dan jarum suntik. Selain angka penderita HIV/AIDS yang meresahkan, masyarakat Indonesia juga telah terserang budaya free sex yang merebak di penjuru kota terutama metropolitan. Menurut menteri kesehatan, free sex ini kebanyakan dilakukan oleh remaja usia 15-25(2) tahun . Belum lagi dengan keberadaan lokalisasi (prostitusi) yang juga semakin eksis di negara Indonesia tanpa ada batasan yang berarti. Keadaan yang meresahkan ini tentunya membuat penggiat kesehatan berputar otak untuk melakukan perubahan. Mencari solusi yang mungkin bisa digunakan agar virus-virus jahanam tersebut tidak semakim meluas dan menular pada orang-orang yang tidak ikut berbuat demikian. Mungkin alasan mengapa menteri kesehatan yang berkewajiban menjaga kesehatan negara untuk melakukan pembaharuan berupa sosialisasi kondom adalah hal ini. Namun tidak disangka-sangka ternyata menunai banyak konflik di berbagai kalangan. Kalangan agamis, LSM, DPR hingga khalayak ramai. Segala bentuk media pun gempar dengan rencana dan pemikiran Dr. Nafsiah Mboi tersebut. Lalu, siapakah yang pantas disalahkan jika duduk permasalahannya demikian? Ada beberapa hal menarik yang perlu dilihat dari usulan kondomisasi tersebut. Pertama, proses pemberian kondom secara gratis atau dapat disebut kondomisasi, bukanlah langkah pertama yang dilakukan beberapa negara di kancah Internasional. Amerika Serikat pernah menggunakan cara ini dengan maksud mengurangi angka penderita HIV/AIDS (3) di negara tersebut. Namun sampai saat ini pembunuh nomor satu di negara paman Sam itu bukan penyakit jantung atau kanker, melainkan HIV/AIDS . Menurut penelitian yang dilakukan beberapa negara, kondom memiliki pori-pori yang dapat ditembus oleh virus HIV/AIDS(4) , sehingga akan berakhir sia-sia melakukan hubungan seks dengan kondom apabila terdapat virus tersebut. Kedua, dari aspek moral dan agama, pemberian kondom seolah-olah melegalkan adanya sex bebas yang dilakukan oleh masyarakat. Meskipun menteri kesehatan sempat meralat fokus pemberian kondom ini pada remaja yang rawan seks beresiko. Tetap saja hal ini tidak sesuai dengan norma agama yang mayoritas beragama islam dan sangat mengharamkan hal tersebut. ketiga, negara Indonesia bukan negara yang liberal sehingga permasalahan seks, kondom dan unsur-unsurnya dapat ditemui dan tidak tabu dibicarakan secara vulgar sedemikian rupa. Dalam sila kedua pancasila telah disebut bahwa kemanusiaan yang adil dan beradab, apakah beradab bila negara memicu sex bebas dengan memberikan fasilitas berupa kondom? Dilihat dari beberapa aspek, pembagian kondong tersebut bukanlah solusi yang efektif untuk mengurangi kegelisahan yang timbul pada benak penggiat kesehatan. Lantas, kebijakan apalagi yang dapat dilakukan untuk mengurangi hal tersebut? Seluruh elemen yang mengatur negara ini merupakan sebuah sistem yang tidak dapat berjalan sendiri-sendiri. Akan mustahil rasanya apabila kubu kesehatan menanggulangi sendiri permasalahan yang ada di Indonesia. Jika memaksakan kehendak untuk jalan sendiri-sendiri, walhasil bertabrakan dengan kehendak lain di negara ini. Usulan menteri kesehatan serta alasan-alasan beliau kuat ikatannya dengan sistem hukum yang berlaku di Indonesia. Secara substansial, tidak ada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perzinahan atau seks luar nikah. Dalam pasal 284 KUHP dinyatakan bahwa: “diancam pidana penjara paling lama Sembilan bulan: Ke-1 a. seorang pria telah menikah yang melakukan Zina,padahal diketahui, bahwa pasal 27 BW(5) berlaku baginya. b. seorang wanita telah menikah yang melakukan zina.” Satu-satunya peraturan perundang-undangan yang mengatur perzinahan adalah KUHP, namun substansinya tidak lagi sesuai dengan culture di Indonesia. Dinyatakan dengan jelas dalam pasal 284 tersebut, yang dapat dikenai sanksi pindana perbuatan zina adalah bagi wanita atau pria yang telah menikah. Tentunya tidak ada masalah dengan perbuatan Zina yang dilakukan muda-mudi yang belum ada ikatan pernikahan. Hal ini tidak jadi persoalan apabila masyarakat merasa fine-fine saja dengan adanya free sex, bahkan seharusnya masyarakat berterima kasih terhadap pemikiran menteri kesehatan yang memberikan usulan kondomisasi. Namun pada kenyataannya, masyarakat Indonesia merasa kondomisasi bersifat amoral. Penegak hukum atau struktur dalam sistem hukum sendiri pantas jika hanya berdiam diri. Karena dari substansinya, Indonesia memang tidak memberikan batasan-batasan perihal seks bebas yang mengakibatkan fatalnya masalah kesehatan. Ketidaksinkronisasi inilah yang menjadi akar permasalahan sulitnya penarikan kebijakan untuk saling membenahi kesalahan-kesalahan dalam negeri. Dengan keadaan seperti itu, perlu lah adanya persamaan misi dalam sistem hukum sendiri mengenai perzinahan. Yaitu berupa perombakan pasal 284 KUHP tersebut untuk mencantumkan dilarangnya free sex oleh siapapun dengan alasan kesusilaan, agama dan menganggu ketertiban umum. Sebuah wacana tentang KUHP yang dirancang Indonesia (bukan WvS buatan Belanda) telah merancang hal tersebut tertuang dalam pasal 420. Namun belum diterbitkan karena belum menemukan kata sepakat. Apabila KUHP Indonesia masih belum dapat diandalkan, pemerintah sebagai apatur penegak hukum dapat pula mengatur hal tersebut pada perundang-undangan diluar KUHP semisal UU tentang terorisme atau Narkotik. Sehingga permasalahan perzinahan ini tidak menjadi momok yang tak pernah ada selesainya. Dengan demikian, tak perlu adanya kondomisasi yang jelas-jelas mengalami pertentangan disana-sini. Atau kebijakan yang dinilai “amoral” dan “konyol” oleh masing-masing elemen masyarakat. jika substansi, culture dan struktur dalam sistem hukum dapat sejalan, maka akan tercipta batasan-batasan yang dapat dikendalikan dan meminimalisir kebobrokan yang ada seperti masalah perzinahan dan dampaknya. Sehingga naiknya angka penderita HIV/AIDS, free sex dan praktik aborsi dapat ditekan tanpa membuat ricuh masyarakat di Indonesia. ditulis oleh Anisatul Istiqomah Fadhilah sumber : sumber ditulis dalam kolom. 1. Dikutip dari MIco (media Indonesia.com), dalam berita yang ditulis tanggal 25 juni 2012 pukul 15:48. 2. Subandi Rianto, dalam tulisannya di okezone.com, menkes dalam nalar sosial “kondomisasi”. 3. Ragil Rahayu Wilujeng, dalam artikelnya di hidayatullah.com, dikutip oleh Hawadi, D (2006) dari pernyataan H.Jaffe (1995), dari pusat pengendalian penyakit Amerika serikat (US:CDC:united state center of diseases control) 4. Ibid. 5. Dalam Burgelijk Wetboek (KUHPerdata) pasal 27, “dalam waktu yang sama seorang lelaki hanya diperbolehkan mempunyai satu orang perempuan sebagai istri, seorang perempuan hanya satu orang laki-laki sebagai suaminya.” *semoga bermanfaat.

Love is...
© membuka dunia! - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace