Mengenai Saya

Foto saya
saya adalah saya, bukan anda atau dia.

Selasa, 21 September 2010

mengubah tekanan jadi aturan yang nyaman

mungkin bab ini sudah berulang kali di bahas oleh pakar-pakar sosiologi dan psikologi. tapi mungkin apa yang akan di jabarkan disana sedikit berbeda dengan yang ada disini. mengapa demikian? mari kita simak sekelumit pembahasan plus tips untuk mengubah hidup orang tua dan anak lebih baik dan tanpa tekanan.
remaja adalah masa dimana seseorang sedang melepas dunia kanak-kananya dan sedang beranjak ke dunia orang dewasa. semua komponen yang ada di remaja akan terganggu. banyak orang menyebutkan kalau remaja adalah fase paling susah untuk di lalui. karena di masa ini remaja akan merasakan hal yang tak pernah dia rasakan. contohnya, dia tahu kalau menang sendiri itu tidak benar. tapi entah mengapa remaja begitu hobby melakukan itu. tenang kawan, itu manusiawi.
ada remaja yang akan mendapatkan banyak tekanan hingga dia tidak bisa lagi mengelak meskipun mereka ingin sekali berontak dari "lingkaran setan"namun ada juga tekanan yang membuat hidup mereka lebih teratur dan di perlukan.
tapi siapa sih yang akan betah dengan sesuatu yang bernama tekanan?
oke kawan. orang yang di berikan tekanan negatif akan berdampak buruk. contohnya melunjak, tidak beretika dan selala macam. dan untuk merubah semua ini sangat sulit. terlebih jika tekanan itu di pupuk seak awal remaja. apalagi saat rejama??????
tapi kadang ada juga remaja nakal yang sengaja mengatakan aturan orang tua sebagai tekanan yang mengganggu padahal itu maksudnya baik sekali.
lalu bagaimana caranya membedakan mana yang tekanan dan mana yang aturan???
disini kami membutuhkan peran aktiv orang tua untuk lebih mengerti anak-anaknya. pertama, orang tua harus bersikap bijaksana. jangan marahin anak terus sekali-kali ajak anak anda jalan-jalan saat dia bersalah. lalu selipkan beberapa nasihat saat anda dan dia refreshing. dan untuk si anak, tolong dong dengerin mama ngomong dan terjemahkan omongan mama itu lewat hati. jangan lewat pikiran aja.
yang kedua, cobalah saling terbuka antara orang tua dan anak. sekecil apapun masalah yang sedang di hadapi. usahakan orang tua sekali tahu. bukannya saya mengarkan untuk manja. apa salahnya sih cerita? kan orang tua kita adalah orng pertama yang mencintai kita. iya nggak???
untuk Ibu dan Bapak tak perlu ambil pusing juga, janganlah anda menyimpan semuanya sendiri jika itu perlu di jelaskan dan di beritahukan pada anak. dengan begitu aturan yang anda buat untuk membentengi anak anda dari mara bahaya akan sedikit-demi sedikit terselelsaikan.
dan yang terakhir, buatlah aturan yang ada sebagai objek kesadaran. ini untuk pihak orng tua dan anak juga. dan usahakan aturan itu di sepakati berdua. layaknya janjian dengan pacar gitu......
insyaallah dengan beberapa hal itu, tekanan tidak lagi keluar dari mulut anak anda. anak-anak juga akan menyadari betapa pentingnya "police line" dari orang tua.
sekian. semoga sekilas info ono bermanfaat bagi yang membacanya. klik pertanyaan di sebelah kiri jika anda menginginkan penjelasan. :)

Tidak ada komentar:

Love is...
© membuka dunia! - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace